Logo SMKS Gunung Rinjaini

SMKS Gunung Rinjani Lombok

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKS Gunung Rinjani Lombok 2025

MPLS adalah kegiatan orientasi yang dilaksanakan di awal tahun ajaran baru untuk siswa-siswi baru. Tujuannya adalah agar siswa bisa mengenal lingkungan sekolah, tata tertib, guru, teman seangkatan, dan budaya sekolah secara umum.

Tujuan MPLS:

  1. Mengenalkan lingkungan sekolah: fasilitas, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dsb.
  2. Memperkenalkan budaya dan tata tertib sekolah: seperti aturan berpakaian, kedisiplinan, dan nilai-nilai yang dijunjung sekolah.
  3. Menumbuhkan semangat belajar dan karakter positif.
  4. Mengenalkan organisasi di sekolah: OSIS, ekstrakurikuler, dll.
  5. Membangun interaksi positif antar siswa dan guru.

Kegiatan Umum Selama MPLS:

  • Upacara pembukaan
  • Pengenalan kepala sekolah, guru, dan staf
  • Pengenalan program keahlian/jurusan
  • Kegiatan motivasi dan wawasan kebangsaan
  • Ice breaking & games edukatif
  • Simulasi baris-berbaris (PBB)
  • Pengenalan visi & misi sekolah
  • Edukasi tentang bahaya narkoba, bullying, dan penggunaan media sosial

Berdasarkan jadwal serta surat edaran yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, SMKS Gunung Rinjani Lombok menyelenggarakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada tanggal 24 hingga 30 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam membantu peserta didik baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah, memahami tata tertib, serta membentuk karakter dan sikap positif sejak dini.

Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Juli 2025, pukul 07.00 hingga 08.30 WITA. Upacara berlangsung dengan susunan acara sebagaimana biasanya, diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh peserta didik baru, dewan guru, serta staf sekolah. Dalam kesempatan tersebut, saya selaku Kepala Sekolah menyampaikan sambutan sekaligus memberikan motivasi kepada para siswa baru.

Dalam sambutan tersebut, saya menekankan pentingnya disiplin, rasa tanggung jawab, dan semangat belajar sejak hari pertama berada di lingkungan sekolah. Saya sampaikan bahwa, “Perjalanan kalian di SMKS Gunung Rinjani adalah awal dari masa depan yang cerah. Jangan pernah ragu untuk bermimpi besar, dan jangan takut gagal. Di sinilah tempat kalian tumbuh, belajar, dan mempersiapkan diri menjadi pribadi yang mandiri dan berdaya saing.”

Suasana upacara terasa penuh semangat dan antusias, terlebih saat para siswa baru menunjukkan respons positif terhadap kata-kata penyemangat yang diberikan. Beberapa siswa tampak tersenyum dan saling menyemangati satu sama lain. Salah satu siswa baru, Ardiansyah, menyampaikan kesannya, “Awalnya saya gugup, tapi setelah mendengar sambutan dari Bapak Kepala Sekolah, saya jadi lebih percaya diri dan semangat untuk mengikuti MPLS.”

Di hari kedua kegiatan MPLS, suasana aula SMKS Gunung Rinjani Lombok terasa lebih akrab dan hangat. Para siswa baru duduk rapi, penuh rasa ingin tahu, menanti momen penting: pengenalan kepala sekolah, para wakil kepala, serta seluruh dewan guru dan staf. Satu per satu, guru-guru maju ke depan, memperkenalkan diri dengan ramah menyebutkan nama, mata pelajaran yang mereka ajarkan, dan tak lupa menyelipkan pesan semangat.

Kepala Sekolah membuka sesi ini dengan senyuman dan sapaan yang bersahabat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar siswa-siswa baru merasa diterima sebagai bagian dari keluarga besar SMKS Gunung Rinjani, serta tidak ragu untuk bertanya, belajar, dan berkembang.

Banyak siswa tampak antusias dan mulai mencatat nama guru-guru yang baru mereka kenal. Momen ini bukan hanya sekadar perkenalan, tetapi juga awal dari terbentuknya rasa nyaman dan kepercayaan antara siswa dan para pendidik. Sebuah langkah awal yang sederhana, namun sangat berarti dalam perjalanan mereka selama tiga tahun ke depan.

Setelah sesi pengenalan kepala sekolah, guru, dan staf sekolah, kegiatan MPLS dilanjutkan dengan pengenalan program keahlian, salah satunya adalah Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Dalam sesi ini, Kepala Program Keahlian TKJ memberikan penjelasan mengenai ruang lingkup pembelajaran di jurusan tersebut, mulai dari dasar-dasar komputer, perakitan perangkat keras, instalasi jaringan, hingga manajemen server dan keamanan jaringan. Para siswa baru juga diperkenalkan dengan prospek kerja lulusan TKJ, seperti menjadi teknisi jaringan, administrator sistem, hingga wirausahawan di bidang teknologi informasi.

Untuk menambah pemahaman, siswa diajak mengunjungi laboratorium TKJ, di mana mereka melihat secara langsung berbagai perangkat dan fasilitas yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Beberapa hasil karya siswa tingkat akhir, seperti rakitan jaringan LAN, server mini, dan proyek jaringan wireless, juga dipamerkan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membangkitkan rasa antusias dan rasa ingin tahu siswa baru terhadap dunia teknologi dan jaringan komputer.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025, SMKS Gunung Rinjani Lombok mengadakan sesi motivasi dan wawasan kebangsaan yang dipandu oleh Danramil Lombok Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, nasionalisme, serta persatuan dalam keberagaman kepada para peserta didik baru. Materi yang disampaikan meliputi penjelasan tentang Pancasila sebagai dasar negara, pentingnya menjaga keutuhan NKRI, dan peran generasi muda dalam pembangunan bangsa.

Penyampaian materi dilakukan secara interaktif dan komunikatif, sehingga mampu membangkitkan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan. Melalui sesi ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami wawasan kebangsaan secara konseptual, tetapi juga dapat mengimplementasikan sikap cinta tanah air dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik.

Simulasi Baris-Berbaris (PBB) di SMKS Gunung Rinjani Lombok

1. Tujuan Simulasi

  • Menanamkan disiplin dan tanggung jawab.
  • Melatih kerjasama tim (teamwork).
  • Meningkatkan fisik dan mental
  • Persiapan menghadapi lomba baris-berbaris antar sekolah atau kegiatan nasional seperti Paskibra.

2. Peserta

  • Siswa kelas X hingga XII.
  • Umumnya melibatkan siswa baru dalam masa MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).

3. Instruktur

  • Guru olahraga atau pembina OSIS.
  • Alumni atau anggota TNI/Polri jika ada kerja sama eksternal.
  • Paskibra senior dari kelas atas.

4. Materi Simulasi

  • PBB Dasar:
    • Sikap sempurna
    • Hadap kanan/kiri
    • Jalan di tempat
    • Langkah tegap
    • Hormat
  • PBB Lanjut (opsional):
    • Formasi barisan
    • Variasi dan formasi Paskibra
    • PBB dalam upacara resmi

5. Peralatan

  • Lapangan sekolah atau halaman yang luas
  • Peluit
  • Seragam olahraga atau seragam MPLS
  • Sound system (jika diperlukan)

6. Teknis Pelaksanaan

  • Pemanasan sebelum latihan
  • Latihan per kelompok kecil
  • Evaluasi gerakan per kelompok
  • Simulasi formasi upacara (jika bagian dari pelatihan Paskibra)

7. Durasi

  • Sekitar 1–2 jam per sesi.
  • Bisa dilaksanakan setiap hari selama MPLS atau terjadwal mingguan untuk ekstrakurikuler.

8. Penilaian (Jika Ada)

  • Kerapihan barisan
  • Kekompakan aba-aba
  • Disiplin waktu
  • Semangat dan kerja sama

Mengenalkan visi dan misi sekolah kepada siswa baru bukan hanya formalitas, tapi langkah awal untuk membentuk generasi yang sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah tersebut.

Alasan Pentingnya Mengenalkan Visi dan Misi Sekolah kepada Siswa Baru

  1. Memberikan Arah dan Tujuan
    • Visi dan misi sekolah menunjukkan tujuan jangka panjang dan arah pengembangan sekolah.
    • Siswa jadi tahu ke mana sekolah ini ingin menuju, dan apa yang ingin dicapai bersama.
  2. Menumbuhkan Rasa Memiliki
    • Saat siswa memahami visi dan misi, mereka merasa menjadi bagian penting dari komunitas sekolah.
    • Ini membantu membentuk kebanggaan dan loyalitas terhadap sekolah.
  3. Menanamkan Nilai dan Karakter
    • Misi sekolah biasanya mencakup nilai-nilai penting seperti kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, dan kejujuran.
    • Ini menjadi dasar pembentukan karakter siswa sejak awal.
  4. Mendorong Semangat Belajar dan Berprestasi
    • Dengan tahu bahwa sekolah ingin mencetak lulusan unggul dan berdaya saing, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan berkontribusi.
  5. Menciptakan Budaya Sekolah yang Konsisten
    • Visi dan misi membantu menyatukan seluruh warga sekolah—guru, siswa, staf—dalam semangat dan tujuan yang sama.
    • Ini membentuk budaya sekolah yang positif dan kondusif.
  6. Membantu Siswa Menyesuaikan Diri
    • Siswa baru biasanya masih beradaptasi. Mengetahui visi dan misi membantu mereka memahami aturan, harapan, dan semangat sekolah sejak awal.

SMKS Gunung Rinjani Lombok ingin Menjadi SMK unggul dan berdaya saing global yang menghasilkan lulusan profesional, berkarakter, dan kompeten di bidang/ jurusan yang di ambil

VISI SMKS GUNUNG RINJANI LOMBOK

  1. Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang Teknik Komputer Jaringan dan Pariwisata serta mampu bersaing di pasar kerja nasional dan global.
  2. Meningkatkan jumlah siswa yang memperoleh sertifikasi kompetensi nasional dan internasional.
  3. Memperkuat kemitraan dengan DUDI dalam pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan), Teaching Factory, dan rekrutmen tenaga kerja.
  4. Menumbuhkan karakter positif seperti disiplin, tanggung jawab, dan integritas dalam diri siswa.
  5. Mendorong siswa untuk mengembangkan usaha mandiri berbasis teknologi dan pariwisata.

MISI SMKS GUNUNG RINJANI LOMBOK

  1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi berbasis teknologi dan industri terkini.
  2. Membentuk lulusan yang beriman, berkarakter, dan memiliki etos kerja tinggi.
  3. Mengembangkan kompetensi peserta didik sesuai standar nasional dan internasional.
  4. Menjalin kerja sama strategis dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
  5. Mendorong inovasi, kreativitas, dan jiwa kewirausahaan siswa dalam bidang keahlian masing-masing.

STRATEGI PENCAPAIAN VISI DAN MISI:

Untuk Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ):

  • Meningkatkan sarana laboratorium jaringan, komputer, dan server modern.
  • Menyelenggarakan pelatihan bersertifikat seperti Cisco Networking, Mikrotik, Linux, dll.
  • Mengikutsertakan siswa dalam lomba kompetensi siswa (LKS), bootcamp, dan kompetisi IT tingkat nasional/internasional.
  • Mengadakan kunjungan industri dan pembelajaran berbasis proyek nyata.
  • Mendorong pembentukan startup atau usaha jasa IT oleh siswa.

Untuk Jurusan Pariwisata:

  • Menyediakan fasilitas praktik seperti front office, travel desk, dan mini hotel.
  • Melibatkan siswa dalam event, guiding tour, atau pameran pariwisata sebagai pengalaman nyata.
  • Melakukan kerja sama dengan hotel, agen perjalanan, dan dinas pariwisata.
  • Memberikan pelatihan berbasis budaya lokal dan pariwisata berkelanjutan.
  • Menyelenggarakan pelatihan keterampilan hospitality berstandar internasional.

Memberikan edukasi tentang bahaya narkoba, bullying, dan penggunaan media sosial kepada siswa baru sangat penting karena mereka berada pada fase transisi yang rentan dan sedang membentuk identitas serta nilai-nilai diri. Berikut alasan-alasannya:

  1. Mencegah Perilaku Menyimpang Sejak Dini

Siswa baru, terutama saat masuk ke lingkungan baru seperti SMP atau SMA, cenderung ingin diterima oleh teman sebayanya. Tanpa pemahaman yang benar, mereka bisa terjerumus ke dalam:

  • Penyalahgunaan narkoba karena rasa ingin tahu atau tekanan dari teman.
  • Perilaku bullying, baik sebagai pelaku atau korban, karena kurangnya empati atau pengendalian diri.
  • Penyalahgunaan media sosial, seperti oversharing, cyberbullying, atau terpapar konten negatif.
  1. Membangun Karakter dan Kesadaran Sosial

Edukasi ini melatih siswa untuk:

  • Memahami batasan diri dan orang lain.
  • Meningkatkan empati dan kepedulian terhadap sesama.
  • Berani mengatakan “tidak” terhadap pengaruh buruk.
  1. Melindungi Kesehatan Fisik dan Mental
  • Narkoba merusak tubuh dan otak, serta berdampak jangka panjang pada kehidupan.
  • Bullying bisa menyebabkan trauma, depresi, bahkan keinginan bunuh diri.
  • Media sosial yang disalahgunakan bisa merusak harga diri dan memicu kecanduan.
  1. Menyiapkan Generasi Digital yang Bertanggung Jawab

Media sosial adalah bagian dari kehidupan remaja saat ini. Edukasi tentang etika digital membantu siswa untuk:

  • Menghindari konten negatif atau hoaks.
  • Menggunakan media sosial sebagai sarana positif (edukasi, kreativitas, komunikasi sehat).
  1. Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman dan Nyaman

Siswa yang paham akan dampak buruk dari narkoba, bullying, dan penyalahgunaan media sosial akan lebih cenderung:

  • Menjaga hubungan baik dengan sesama.
  • Menciptakan suasana belajar yang mendukung dan saling menghargai.

Dalam rangka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, SMKS Gunung Rinjani, Lombok, mengadakan sesi edukasi penting yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa sejak dini dan meningkatkan kesadaran terhadap berbagai isu sosial yang berdampak pada generasi muda.

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber dari Puskesmas Kecamatan Suaraga dan Kepolisian Sektor Suaraga. Materi yang disampaikan mencakup:

  1. Bahaya Narkoba
    Pihak Puskesmas menyampaikan informasi mengenai jenis-jenis narkoba, dampak buruknya bagi kesehatan fisik dan mental, serta cara menghindari pengaruh lingkungan yang berisiko tinggi. Siswa diajak untuk memahami pentingnya gaya hidup sehat dan menjauhi penyalahgunaan zat adiktif.
  2. Bullying (Perundungan)
    Petugas dari Polsek Suaraga memberikan pemahaman mengenai bentuk-bentuk bullying, baik secara fisik, verbal, maupun melalui media sosial. Siswa diberi motivasi untuk saling menghargai, menciptakan lingkungan sekolah yang aman, serta tidak segan melaporkan kejadian perundungan.
  3. Penggunaan Media Sosial yang Bijak
    Dalam sesi ini, siswa diingatkan tentang pentingnya etika digital, bahaya penyebaran hoaks, serta konsekuensi hukum dari penyalahgunaan media sosial. Materi ini bertujuan agar siswa mampu menggunakan teknologi secara positif dan bertanggung jawab.

Kegiatan ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para siswa baru. Diharapkan edukasi ini dapat menjadi bekal bagi mereka untuk menjalani kehidupan sekolah dengan lebih sadar, bertanggung jawab, dan bebas dari pengaruh negatif.

Share :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *